Tentu saja kamu tak lagi merindukan saya. Manalah mungkin kamu merindukan saya, sedang di sana sudah ada wanita lain yang menanti kamu rindukan. Ha, membayangkannya saja, sudah cukup menjadi alasan saya meneteskan airmata hari ini.
3 hari lagi hari di mana kamu resmi menjadi sarjana. Memulai kehidupan yang sesungguhnya di luar sana. Dan sampai detik ini saya masih berharap, sayalah yang menemani kamu. Meniti hidup yang berat kata mereka. Tapi apa daya, kamu lebih memilih menjalani hidup tanpa saya. Yang (mungkin, menurut pemikiran dangkal saya) hanya akan menyusahkan, menyengsarakan kehidupan kamu nantinya.
Kamu tahu lagu yang saya selalu dengarkan semenjak kamu tinggal pergi? “The Man Who Can’t Be Moved” dari The Script. Dan sekarang saya juga sedang mendengarkan lagu itu. Berulang-ulang saya putar, sampai saya hafal liriknya tanpa perlu saya cari di internet. Semakin saya dengarkan, semakin saya merasa, saya sedang menanti kamu. Di tempat pertemuan pertama kita. Tempat saya jatuh sejatuh-jatuhnya pada kamu. Di koridor gedung kuliah kesukaan saya. Karena setiap kuliah di sanalah saya bisa bertemu kamu, dan kamu menawari mengantar saya pulang.
Cukup untuk hari ini. Jemari saya sudah tak sanggup jika harus mengetik sambil menyeka airmata yang semakin deras ini.
Dan atas nama tisu bekas sekaan airmata saya hari ini. Saya rindu kamu, K :’)
No comments:
Post a Comment