A Nearly-Fairy Tale
For me, it's almost like a fairy tale...almost...I mean it...
Wednesday, January 31, 2018
Untitled
Aku sering.
Berulang kali terlintas di benakku untuk mengakhiri hidupku sendiri.
Mereka bilang, itu adalah perbuatan paling bodoh dan aku tak sebodoh itu.
Mereka tak pernah tahu, perbuatan yang mereka anggap bodoh adalah hal yang paling membutuhkan keberanian bagiku.
Dan aku tak seberani itu.
Sejak kejadian itu, tidurku tak lagi nyenyak.
Mimpiku nyaris serupa tiap malamnya, kematian. Entah aku atau orang lain yang aku bunuh.
Bahkan mimpiku semakin terasa nyata hingga aku tak tahu apakah kematian itu hanya khayalan mimpiku atau malah benar terjadi.
Aku tak lagi tidur di malam hari. Aku berusaha tetap terjaga hingga aku letih dan kolaps begitu saja tiap harinya. Setidaknya aku tak melihat mimpi itu lagi.
Sejak kejadian itu, tanpa sadar aku selalu meletakkan pisau cutter di dekat jangkauanku. Meski saat beberapa teman akrabku datang mengunjungiku mereka selalu menyingkirkan benda berbahaya itu, aku selalu meletakkan pisau itu tak jauh dari pandanganku.
Aku bahkan mengikuti terapi dan konseling dari salah seorang profesional kenalan orang tuaku.
Ya, aku terlihat membaik setelah itu.
Namun, ternyata tak lama. Mungkin benar aku seharusnya tak secepat itu menghentikan terapiku.
Setelah pelukan terakhir darinya Senin lalu, kepalaku dipenuhi suara-suara yang tak sanggup kutahan.
Kepalaku sakit seakan bisa meledak kapan saja.
Dan aku mulai bermain lagi dengan pisauku yang sebelumnya sudah kusimpan rapi di tempat yang tak sering kulihat.
Sepenggal Kisah Tentangmu
Aku punya sebuah ruangan kecil di sudut hatiku. Tempatku meletakkan ukiran nama mantan-mantan kekasihku. Termasuk namamu.
Sebagian besar dari nama mereka telah memudar, bahkan akupun lupa milik siapa yang pernah terukir di sana.
Tidak banyak nama yang terukir kuat hingga masih jelas tertinggal. Tapi aku tak lagi merindukan mereka. Terkadang benakku mampir ke sudut itu, sekadar merapikan nama-nama yang masih tertinggal dan menyingkirkan mereka yang sudah pudar. Senyumku selalu muncul, mengingat kenangan dengan mereka.
Tapi kamu berbeda. Namamu tak sekuat itu ku ukir dulu. Entah mengapa hanya milikmu yang tak memudar namun semakin jelas.
Padahal perkenalan kita sederhana. Bahkan nyaris tak berkesan. Kisah kita tak lebih menarik dari drama picisan dengan pemeran amatir.
Perpisahan kita malah lebih buruk sampai-sampai melibatkan teman-teman kita yang tak tahu apa-apa.
Bertahun kita berpisah, entah apa yang mempertemukan kita kembali. Dengan alasan memperbaiki hubungan menjadi pertemanan baik, kita kembali berkomunikasi sekadarnya. Aku sangat yakin, setidaknya saat itu, rasaku untukmu sudah pudar sempurna.
Tapi ternyata perhitunganku salah. Karena pertemuan dan asmara kita terjalin saat kita masih sama-sama bocah, perpisahan saat itu kuanggap sempurna menghapus rasa cinta.
Tapi ternyata aku keliru. Rasa itu terkubur di sudut hati yang sama. Tepat di bawah namamu. Ketika kita kembali berjumpa, kita sudah sama dewasa. Kita sudah bisa berdamai dengan masa lalu. Dan itu membuat rasaku mulai mencari celah keluar, namun gagal.
Malam itu. Pelukan itu. Suara itu. Menjadi sebuah pancingan kuat, dan rasa itu berhasil mendobrak keluar.
Sekarang, namamu kembali bersinar diselimuti rasa yang tak seharusnya kembali. Karena kamu tak lagi sendiri.
Salahku, tak lebih waspada sehingga menjadi celah bagi rasa yang mustahil ini.
Kamu tenang saja. Aku takkan memaksa kembali. Aku cukup sadar diri dan akan mencari cara untuk benar-benar melenyapkan rasa ini hingga habis tak bersisa.
20180131 _Ayi
Tuesday, January 30, 2018
The Diary of Depression
~Beberapa jam sebelumnya~
08.45 waktu setempat.
"Assalamualaikum, Nu. Sibuk? Ini aku, Reno." sapa suara di seberang sana.
"Waalaikumsalam, Ren. Ga sibuk kok. Ada apa ya?" Nuni menjawab sambil mengucek kedua matanya.
"Duh, aku jadi ga enak. Aku lagi di kotamu, baru aja mendarat. Ceritanya sih mau minta tolong temenin keliling," Reno, teman Nuni semasa kuliah -yang lebih tepat disebut mantan kekasih, mengutarakan tujuannya menghubungi Nuni pagi-pagi buta *versi Nuni.
"Lho? Emangnya kamu sendirian, Ren? Mau ku jemput di bandara?" Nuni bukannya masih ada rasa terhadap mantan kekasihnya itu. Tapi Nuni sudah menganggap Reno sebagai teman baiknya sendiri, dan Nuni akan berlaku sama pada teman-teman baiknya yang lain.
"Harusnya sih ga sendirian, tapi rekanku ada urusan lain jadi baru bisa nyusul nanti malam. Wah, kalo ditawarin gitu sih aku mau banget, Nu. Hahaha."
"Tapi tunggu ya. Aku belum ngapa-ngapain soalnya." Nuni langsung memutus pembicaraan setelah mendengar 'Oke' dari Reno.
"Aku aja yang nyetir, gimana?" jiwa gentleman Reno mungin tidak rela membiarkan seorang lady menyetir untuknya.
"Kamu ga pa-pa? Ya udah..." Nuni memilih pindah ke bangku penumpang.
Monday, January 29, 2018
Polar to Polar Opposite. Since the First Time I Know Him, We Aren't Meant To Be.
He loves being active, while I love being passive.
He loves outdoor, while I prefer indoor instead.
He's tall, while I look like hobbit beside him.
He loves shoes that he buy a load pairs of shoes, while I don't even remember when the last time i wash my one and only pair of shoes.
He stricts with his diet, while I strictly believe that all food are mean to be eaten.
He keeps his passion, while I even wonder what is the purpose of my life.
He loves to workout, while I love become one with my fluffy bed.
Back then, he supposed to love me while i keep got suspicious with his aim on me.
And now. While I realize I really love him, He already found the love of his life.
He already found his home, while I still stuck in this intersection of my life dunno what path should i choose.
Him, the one that ever became my mr. 'R'ight.
20180129 _Ayi
Tuesday, November 28, 2017
[Spoiler Alert] Harvest Moon Light of Hope - Melawan si Raja Dunia Bawah
Setelah diskusi dengan HGoddess dan HGod berakhir, segera temui Doc di rumahnya. Di sana MC akan ditemani oleh Edmond.
Doc memunculkan ide 'gila', menciptakan Stone Tablet sendiri. Doc kemudian meminta MC untuk membawakan bahan2 yg diperlukan. Jade (yg sudah ditempa Gus, bukan yg masih dalam bentuk Ore), Stone, dan Sunflower.
Selagi Doc membuat Stone Tablet, ia meminta bantuan MV untuk memberikan Sunflower kepada Carol.
Temui Carol di rumahnya. Sebagai balasan dari Sunflower, Carol menitipkan White Rose kepada MC untuk disampaikan ke Doc. MC udah nyambi jadi makcomblang atau merpati pos nih XD.
Masih di hari yang sama, silakan bergegas antarkan pesan dari Carol ke Doc di rumahnya. Doc yg kegirangan mendapat bunga dari Carol pun menyampaikan bahwa ia telah berhasil menciptakan Stone Tablet yg terlihat sangat mirip dg aslinya.
Di luar rumah Doc, Rowan sudah menunggu dan mengajak ke HGoddess Spring. Di sana telah menunggu Edmond, HGoddess dan HGod. Lagi-lagi, di tengah percakapan Nova muncul tanpa sengaja menguping. Dan ternyata, Nova merupakan anak dari Gorgan! Nova pun menceritakan mengapa Gorgan menimbulkan badai yg menghancurkan kehidupan di Beacon Town. Semua untuk mencegah Nova pergi ke permukaan.
Nova berencana untuk meminjam kekuatan Gorgan, ayahnya, namun sebelum itu MC perlu memperbaiki jembatan menuju Underworld yg terletak di sebelah rumah Jeanne dekat Lighthouse. Untuk jembatan, perlu material stone, stone dan mithril serta uang 5000G.
Setelah jembatan selesai, coba masuk ke Underworld. MC akan ditemani Nova menemui Gorgan. Nova berdebat dengan ayahnya, Gorgan. Gagal meyakinkan Gorgan, MC dan Nova kembali ke HGoddess Spring dan berkumpul dg Edmond, HGod, HGoddess.
Edmond mengusulkan untuk mencoba meletakkan Stone Tablet terakhir dan meminjam kekuatan Nova saja. Tapi ternyata tidak cukup. Masih perlu kekuatan alam, yaitu kekuatan dari para HS.
MC harus menemukan dan membangunkan HS terakhir.
[Spoiler Alert] Harvest Moon Light of Hope - Kemunculan sang Dewi Harvest dan Dewa Harvest
Setelah berhasil "menyelamatkan" Woody, Harvest Sprite pepohonan, Woody seketika meminta MC untuk mempersiapkan selai strawberry dan membawanya ke Harvest Goddess Spring (yg letaknya di atas rumah Gus).
Hm... Blossom dan Calvin pun tidak tau tujuan Woody, namun mereka yakin Woody punya ide brilliant, karena Woody dikenal sebagai HS yg pintar.
Belum punya resep selai strawberry? Hari berikutnya, kunjungi restoran, akan ada cutscene di mana Elise menawarkan untuk mengajari MC cara membuat selai strawberry. Dan voila, kamu sekarang punya resep selai strawberry.
Untuk membuat satu botol selai strawberry, kamu membutuhkan strawberry dan gula masing2 satu.
Bawa selai tsb ke HG Spring, di sana para HS akan berkumpul. Woody menyarankan untuk para HS berdoa. Burung Biru muncul mendekati selai dan voila! Harvest Goddess muncul! Ternyata Blue Bird adalah jelmaan HG itu sendiri.
Stone Tablet keempat ternyata disimpan oleh HG. Dan kemudian diserahkan kepada MC untuk disimpan.
Segera menuju Lighthouse untuk memasang Stone Tablet di panelnya.
Setelah berhasil memasang Stone Tablet keempat, Woody mengajak MC ke suatu tempat. Woody mengenalkan Harvest God kepada MC.
Sang Dewa Harvest membocorkan pelaku penyebab hilangnya Stone Tablet di Lighthouse, Gorgan sang Penguasa Dunia Bawah.
Dewa Harvest kemudian memberikan Stone Tablet terakhir sebagai tanda terima kasih untuk kerja keras MC mengembalikan kehidupan di Beacon Town.
Ketika MC dan para HS kembali ke Lighthouse, cuaca sedang badai. Saat Stone Tablet terakhir diletakkan, benda tersebut menghilang. Woody menyimpulkan hal itu terjadi karena ulah Gorgan the Underworld King.
Rowan menyarankan MC untuk berdiskusi dg HGoddess, Woody menambahkan agar meminta saran juga kepada HGod dan Edmond.
Scene berpindah ke HGoddess Spring. Di sana telah berkumpul Edmond, HGoddess, HGod, dan juga MC.
Ketika mereka sedang seru berdiskusi, Nova muncul dan tidak sengaja menguping saat Edmond menyebut nama Gorgan. Nova kemudian menyarankan untuk menemui Doc si ilmuwan aneh.
[Spoiler Alert] Harvest Moon Light of Hope - Berburu Burung Biru (Blue Bird)
Sekali-kali mencoba berbagi pengalaman gaming di blog kesayangan gue ini.
Kali ini gue mencoba memainkan game terbaru besutan Natsume, Harvest Moon Light of Hope (PC Version).
Saat ini gue sedang berburu burung biru yg konon katanya sungguh fenomenal di Beacon Town.
Perburuan ini dimulai ketika area pantai baru saja di buka. Dan rumah Sofia sudah diperbaiki. Di tengah kota, Sam, Sally, Melanie, dan Michael lagi rumpi2 membahas Blue Bird. Konon kabarnya burung ini muncul di Azure Rock malam hari di hari yang cerah.
Keesokan paginya (saat hari cerah), Blossom akan membangunkan MC (main character game, kamu) dan mengajak untuk melihat Blue Bird di hari itu. Setelah melakukan aktivitas sehari-hari, mendekati 6pm (gue nangkring di pantai depan Azure Rock dari 4pm, sambil nyoba mancing) bergegaslah ke pantai, mendekati Azure Rock yg berada di bawah dekat jembatan. Tepat 6pm, muncul cutscene, yg menampilkan saat itu tidak ada Blue Bird yg muncul. Blossom terlihat kecewa, namun memberi ide untuk mencari seseorang yg sangat paham akan hewan-hewan.
Hari berikutnya, temui Gabriel di rumahnya. Gabriel menjelaskan karakter BlueBird yg pemalu dan bisa dipancing dg makanan kesukaannya yg bisa dibuat di windmill yg ada di kebun MC. Gabriel akan memberi resep Delicious Animal Feed.
Windmill ada di sebelah Barn di kebun MC. Untuk dapat menggunakan Windmill diperlukan 20 SL, 2 Iron (untuk 1 Iron butuh 3 Iron Ore), dan uang 1000G.
Nah, kalo sudah perbaiki windmill, bisa langsung bikin delicious animal feed nya. bahan2nya tepung (2pcs) dan strawberry (3buah). tepung bisa dibeli di restoran (kalo ga sempet nanem gandum).
Kalo makanan hewannya udah jadi, jangan lupa ajak ngobrol dulu Gabriel yg setia nunggu di dekat kotak pos rumah MC.
Seperti sebelumnya, sebelum 6pm tunggu di pantai dekat Azure Rock. Pas 6pm Gabriel datang, dan taro makanan hewan di tepi pantai. Lalu, si burung biru hinggap di bagian atas Azure Rock~
Blossom dan Calvin juga ikut muncul menyaksikan si Burung Biru.
Si Burung Biru datang menghampiri makanannya, lalu menurut Gabriel si Burung hendak berbincang berdua saja dg MC. Si Burung Biru memberikan apel (yg nyangkut di Azure Rock), yg ternyata adalah salah satu Harvest Sprite.